LPSE Kab. Aceh Selatan

Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Selatan mengadakan Pelatihan Pengisian SIRUP LKPP Yang di laksanakan di Gedung serba guna Aula Bappeda. Dengan diadakan pengisian SIRUP di harapkan setiap Pegawai Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Dapat mengisi program kerja pengadaan barang dan Jasa.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, January 23, 2017

How to open a port in the firewall on CentOS or RHEL

Question: I am running a web/file server on my CentOS box, and to access the server remotely, I need to modify a firewall to allow access to a TCP port on the box. What is a proper way to open a TCP/UDP port in the firewall of CentOS/RHEL? 
 
Out of the box, enterprise Linux distributions such as CentOS or RHEL come with a powerful firewall built-in, and their default firewall rules are pretty restrictive. Thus if you install any custom services (e.g., web server, NFS, Samba), chances are their traffic will be blocked by the firewall rules. You need to open up necessary ports on the firewall to allow their traffic.

On CentOS/RHEL 6 or earlier, the iptables service allows users to interact with netfilter kernel modules to configure firewall rules in the user space. Starting with CentOS/RHEL 7, however, a new userland interface called firewalld has been introduced to replace iptables service.
To check the current firewall rules, use this command:

$ sudo iptables -L 
 


Now let's see how we can update the firewall to open a port on CentOS/RHEL.

Open a Port on CentOS/RHEL 7

Starting with CentOS and RHEL 7, firewall rule settings are managed by firewalld service daemon. A command-line client called firewall-cmd can talk to this daemon to update firewall rules permanently.
To open up a new port (e.g., TCP/80) permanently, use these commands.
$ sudo firewall-cmd --zone=public --add-port=80/tcp --permanent
$ sudo firewall-cmd --reload
Without "--permanent" flag, the firewall rule would not persist across reboots.
Check the updated rules with:
$ firewall-cmd --list-all

Open a Port on CentOS/RHEL 6

On CentOS/RHEL 6 or earlier, the iptables service is responsible for maintaining firewall rules.
Use iptables command to open up a new TCP/UDP port in the firewall. To save the updated rule permanently, you need the second command.
$ sudo iptables -I INPUT -p tcp -m tcp --dport 80 -j ACCEPT
$ sudo service iptables save
Another way to open up a port on CentOS/RHEL 6 is to use a terminal-user interface (TUI) firewall client, named system-config-firewall-tui.
$ sudo system-config-firewall-tui
Choose "Customize" button in the middle and press ENTER.

If you are trying to update the firewall for any well-known service (e.g., web server), you can easily enable the firewall for the service here, and close the tool. If you are trying to open up any arbitrary TCP/UDP port, choose "Forward" button and go to a next window.

Add a new rule by choosing "Add" button.

Specify a port (e.g., 80) or port range (e.g., 3000-3030), and protocol (e.g., tcp or udp).

Finally, save the updated configuration, and close the tool. At this point, the firewall will be saved permanently.

Download this article as ad-free PDF (made possible by your kind donation):  Download PDF

Backup data server utama secara otomatis


Setelah tutorial sebelumnya membahas tentang cara install dan konfigurasi SPSE di centos sebagai server backup, kini saya tuliskan lagi cara backup file hasil upload dan backup database dari server utama ke server backup secara otomatis menggunakan crontab dan rsync. Berikut step – stepnya
Asumsi ip server utama 192.168.0.2 dan ip server backup 192.168.0.3 dengan password root yang sama antara server utama dengan server backup
Langkah pertama kita lakukan backup file hasil upload dengan menggunakan ssh dan rsync

Login ke server utama menggunakan putty lalu generate key untuk ssh

# ssh-keygen   ==> ( ketika ada pertanyaan, cukup di enter saja tanpa mengisikan apapun)

Copykan public key hasil dari ssh-keygen ke server backup

# ssh-copy-id -i .ssh/id_rsa.pub  192.168.0.3

Lakukan sinkronisasi file antara server utama dengan server backup, semisal file tersebut berada di folder /home/file_upload di kedua server.

# rsync -avz -e ssh /home/file_upload/*  root@192.168.0.3:/home/file_upload/
Masukkan perintah rsync tersebut ke dalam crontab agar bisa di eksekusi sesuai yang kita jadwalkan misalnya setiap 10 menit sinkronisasi dijalankan.

# crontab -e

*/10 * * * *  rsync -avz -e ssh /home/file_upload/*  root@192.168.0.3:/home/file_upload/

Langkah kedua, backup database postgresql dengan membuat sebuah file bantuan agar secara otomatis membackup database dan menyimpan hasil backup di folder yang diinginkan dan juga secara otomatis menghapus file hasil backup yang sudah kadaluarsa. semisal kita batasi file backup sampai dengan 7 hari sehingga hanya terdapat 7 file saja. Berikut contoh filenya dengan diberi nama backupdata.sh

# nano /usr/local/bin/backupdata.sh

backupdata
# chmod 755 /usr/local/bin/backupdata.sh

Masukkan perintah menjalankan backupdata kedalam crontab setiap 10 menit dan lakukan sinkronisasi setiap 15 menit

# crontab -e

*/10 * * * *   /usr/local/bin/backupdata.sh
*/15 * * * *  rsync -avz -e ssh /home/backup/*  root@192.168.0.3:/home/backup/

Lalu restart crontab nya

# /etc/init.d/cron restart     ==> versi debian dan turunannya
# /etc/init.d/crond restart  ==> versi redhat dan turunannya




Selesai dah… selamat mencoba ya kawan kawan….




SALAH SATU SOLUSI MENGATASI EMAIL DI SPSE TIDAK DAPAT TERKIRIM

Kadang kala kita mengalami permasalahan yang sebenarnya sederhana namun berdampak pada pelayanan kita terhadap rekanan/penyedia barang/jasa kurang optimal.
Baru-baru ini, dikala saya sedang mempelajari Framework Yii2 yang membahas masalah kirim e-mail melalui aplikasi di Framework Yii2, dan sudah saya melakukan testing, Alhamdulillah berhasil.
Lantas, saya berpikir, dengan tehnik ini berarti dapat juga diterapkan di aplikasi SPSE dooong. Saya sudah sering mendengar keluhan-keluhan dari teman-teman Admin LPSE, bahwa dia sudah sering melapor ke helpdesk LPSE di LKPP, namun disarankan untuk membuat mailserver secara mandiri. Bagi yang sudah memiliki SDM handal, saya yakin, buat mailserver suatu hal yang mudah. Tinggal disiapkan 1 server, 1 IP Publik, dan domain yang memiliki MX, agar email dapat terkirim. Namun kenyataannya, masih banyak teman-teman yang masih mengalami permasalahan.
Dari uji testing di Framework Yii2 tersebut, akhirnya aku lakukan uji testing di server SPSE versi Latihan. Alhamdulillah,  hasilnya SANGAT MEMUASKAN, dan caranya sangat sederhana sekali, tanpa butuh keahlian khusus. Syarat utama adalah memiliki akun email dari gmail.com.
LANGKAH-LANGKAHNYA :
1. Login ke akun gmail.com
2. Kita harus mengaktifkan “Akses untuk aplikasi kurang aman” dengan ketik dibrowser https://www.google.com/settings/security/lesssecureapps
3. Buka website LPSE masing-masing, melalui akun admin PPE.
4. Klik menu Utility.
5. Isi SMTP Server dengan smtp.gmail.com
6. Isi port dengan 587
7. Isi Default Sender dengan akun gmail Anda misalnya akun-anda@gmail.com
8. Isi Password Sender dengan password akun email akun-anda@gmail.com
9. Masuk ke root ke folder spse yang versi 3.6
10. Lakukan restart aplikasi SPSE Anda
11. Lakukan uji dengan mendaftar sebagai penyedia.
12. Tunggu beberapa saat, insya Allah email akan segera dikirim ke email Anda.
Horeee ….. Email diterima ….!!!
SEMOGA BERMANFAAT.

Sunday, January 22, 2017

Struktur Direktori Pada Linux



Struktur Direktori Pada Linux. Struktur direktori Linux sangat berbeda dengan struktur direktori windows/dos dimana dalam Linux tidak akan ditemukan drive a, drive c dan drive lainnya karena Linux menganut satu direktori utama yaitu / dibaca root, perhatikan ada user root, /root (dibaca slash root) hal ini sesuatu yang berbeda Buka Nautilus, cari /.
  1. /bin - Direktori yang berisi binary files yang dapat dieksekusi oleh users system. Direktori ini menghandle perintah perintah standar GNU/Linux diantaranya ls, cp, mv dan beberapa lainnya.
  2. /boot - Direktori yang berisikan file-file yang dibutuhkan saat proses booting termasuk didalamnya adalah kernel image GNU/Linux.
  3. /dev - Direktori yang merepresentasikan/mewakili device hardware. Dalam GNU/Linux everything is files, semua device hardware komputer berada dibawah direktori ini.
  4. /etc - Direktori yang berisi file-file konfigurasi system. File-file konfigurasi ini dibutuhkan oleh paket-paket lain untuk menjaga prilaku system.
  5. /home - GNU/Linux merupakan sistem operasi yang mendukung multiuser. Kebijakan keamanannya sangat ketat, olehnya itu direktori /home merupakan home direktori atau area kerja dari masing-masing user GNU/Linux kecuali user root (super user).
  6. /lib - Merupakan direktori file-file library GNU/Linux yang mendukung binary files baik yang berada didirektori /bin maupun /sbin.
  7. /mnt - Direktori yang disiapkan untuk mounting point device storage.
  8. /media - Direktori memounting/mengaitkan media removable storages seperti harddisk eksternal, floppy disk, cdrom/dvdrom, flashdisk, digital kamera maupun media lainnya.
  9. /opt - Direktori yang berisi optional application software packages. Diharapkan dengan adanya direktori ini manajemen paket aplikasi tambahan dapat dilakukan dengan mudah.
  10. /proc - merupakan direktori yang unik yang dinamis karena direktori ini berisi virtual file system yang menyediakan akses informasi kernel secara realtime.
  11. /root - Home direktori khusus super user (user root). Direktori ini sengaja dipisahkan dari direktori home user biasa di/home untuk menghandle jika partisi /home gagal di mounting maka system secara keseluruhan dapat diselamatkan oleh root. /root dibaca slash root.
  12. /sbin - Direktori ini pada prinsipnya sama dengan direktori /bin yang berisi file-file binary. Namun direktori /sbin ini hanya dapat diakses oleh user root dalam kondisi sistem normal. Users biasa tidak memiliki akses untuk menjalankan binary files di direktori ini
  13. /tmp - Direktori yang berisi temporary files artinya file-file yang sifatnya hanya dibutuhkan sekali saja. Direktori ini dapat diakses oleh semua users sistem.
  14. /usr - Bisa dikatakan sebagai direktori utama dibawah main direktori tempat diletakkannya file-file program aplikasi, dokumentasi, source kernel dan x-window system dari distribusi GNU/Linux yang digunakan.
  15. /var - Direktori tempat menampung file-file log system, spool files dan temporary e-mail files. Direktori ini sangat berguna untuk mengecek jejak kelakuan pengguna dan sistem GNU/Linux.
Semoga artikel Struktur Direktori Pada Linux dapat bermanfaat. Terima Kasih. 

Cara Setting IP Address Manual Linux CentOS

Cara Setting IP Address Manual Linux CentOS. Setiap pengaturan ip address pada sistem operasi bisa berbeda-beda konfigurasinya. Contohnya linux dengan windows mereka mempunyai konfigurasi tersendiri. Di linux pun demikian dapat berbeda pula konfigurasinya misalnya konfigurasi ip antara linux centos dengan ubuntu. Selain itu dalam segi pengaturan auto (dhcp) dan manual dapat berbeda pula. Dalam pembahasan kali ini saya coba mengangkat tentang Cara Setting IP Address Manual Linux CentOS :

  1. Buka terminal dan login sebagai root.
  2. Setelah itu cek apakah ethernet sudah aktif atau belum dengan menuliskan perintah berikut ini :
    ifconfig
    Dalam contoh ini terlihat pada gambar bahwa ethernet fisik belum aktif. Ketika melakukan cek dengan ifconfig terlihat hanya lo saja yang aktif. lo adalah loopback adapter, yang digunakan sistem operasi untuk mengakses alamat localhost.
  3. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan bagaimana mengaktifkan ethernetnya? sedangkan kita tidak tau nama ethernet tersebut, biasanya defaultnya eth0, tapi ada kemungkinan namanya bukan itu. Oleh karena itu cek dahulu ethernet apa saja yang sudah terdeteksi dengan menuliskan perintah berikut ini :
    ifconfig -a

    Pada gambar diatas terlihat ethernet yang terdeteksi adalah eth0.
  4. Tahapan berikutnya adalah mengaktifkan eth0 dengan perintah berikut ini :
    ifconfig eth0 up
  5. Setelah ethernet dengan nama eth0 aktif, cek kembali dengan perintah ifconfig seperti gambar dibawah ini :



  6. Pada pengecekan ifconfig pertama eth0 belum muncul, dikarenakan ethernet eth0 belum diaktifkan, setelah diaktifkan dengan ifconfig eth0 up baru muncul ketika kita lakukan pengecekan dengan ifconfig yang kedua.
     
  7. Setelah ethernet aktif, langkah selanjutnya yaitu setting ip address manual dengan melakukan perintah sebagai berikut :
    cd /etc/sysconfig/network-scripts/
    Menuju ke folder network-scripts

    vi ifcfg-eth0
    Tekan huruf i untuk mengedit file ifcfg-eth0
    Kemudian isikan dengan script sebagai berikut :

    DEVICE=eth0
    BOOTPROTO=static
    BROADCAST=192.168.1.255
    IPADDR=192.168.1.128
    NETMASK=255.255.255.0
    GATEWAY=192.168.1.254
    NETWORK=192.168.1.0
    ONBOOT=yes
    TYPE=Ethernet
    Tekan Esc, Simpan dan keluar dengan menuliskan :wq

    Keterangan :
     
    DEVICE=Nama ethernet yang terdeteksi, pada kasus ini yaitu eth0 dapat berubah menjadi eth1, eth2 dan sebagainya.

    BOOTPROTO=Jenis Networknya, pada kasus ini dituliskan static karena kita memberikan ip address secara manual. Bila jenis networknya automatis/dhcp kita tuliskan dhcp.
     
    ONBOOT=Adalah perintah apakah ethernet diaktifkan ketika start up atau dapat dikatakan auto start. Pada kasus ini kita berikan perintah yes. Bila kita berikan perintah no maka pada saat sistem operasi melakukan start up ethernet tidak akan aktif secara automatis.
     
  8. Untuk memberikan DNS / Name Server edit file /etc/resolv.conf atau dengan perintah sebagai berikut :
    vi /etc/resolv.conf
    Tekan huruf i untuk mengedit file resolv.conf
    Kemudian isikan dengan skrip berikut ini :

    nameserver IP ADDRESS DNS SERVER
    Contoh :

    nameserver 192.168.56.101
    Tekan Esc, Simpan dan keluar dengan menuliskan :wq

  9. Kemudian restart service networknya dengan perintah berikut ini :
    /etc/init.d/network restart
  10. Cek kembali dengan menggunakan ifconfig  dan lihat apakah ip sudah muncul, bila sudah muncul lakukan test ping ke DNS servernya, jika ip belum muncul tuliskan perintah ifup eth0 dan restart kembali service networknya.
Semoga artikel Cara Setting IP Address Manual Linux CentOS dapat bermanfaat. Terima Kasih.



 Terima Kasih atas Kunjungannya  ...


Setting httpd dan Mysqld auto start di centos


Postingan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara setting auto start httpd dan mysqld jadi ketika server mati kita gak perlu start manual services httpd dan mysqld nya, secara otomatis dia akan start jadi gak usah /etc/init.d/httpd restart atau /etc/init.d/mysqld restart. Kita bisa setting ini secara otomatis dengan cara

pertama silahkan login ke server sebagai root
kita akan setting httpdnya dulu biar auto start, kita lihat dulu services httpdnya dengan cara masukin command line

[root#] chkconfig --list|grep http
 
lalu akan muncul list httpdnya kaya begini, itu minusnya dua kali buat command linenya

[root#] 0:off  1:off  2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
 
setelah itu masukan perintah commandline selanjutnya

[root#] chkconfig httpd on
 
lihat lagi list services httpdnya suda on belome dengan cara

[root#] chkconfig --list|grep http
 
kalo services httpdnya suda on berarti suda berhasil config httpd auto start

[root#] 0:off  1:off  2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
 
Sekarang untuk mysql sebenarnya hampir sama dengan httpd cuma ganti kata httpdnya dengan mysqld aja.



Cara Auto Start Services (apache, php, mysql, webuzo dll) Pada Saat Booting Centos Linux

Cara Auto Start Services (apache, php, mysql, webuzo dll) Pada Saat Booting Centos Linux

Jika kita adalah pengelola VPS atau dedicated server, sangat penting untuk memastikan bahwa server kita tetap online. Kejadian offline beberapa menit  pernah terjadi pada server saya karena saya lupa menghidupkan services apache, php dan mysql saat restarting Centos.
Kesalahan ini bisa kita cegah dengan chkconfig atau /sbin/chkconfig dengan mengaktifkan auto start sesaat setelah Centos dijalankan. Caranya sebagai berikut:
  1. Login sebagai root di SSH
  2. Mari kita cek dulu services apa saja yang berjalan di Server. Masukkan /sbin/chkconfig atau  chkconfig di terminal
    Last login: Mon Jun 23 05:39:33 2014 from 202.67.41.24
    linuxfun@ip-184-168-64-73 [~]# su
    Password:
    root@ip-184-168-64-73 [/home/linuxfun]# chkconfig
    abrt-ccpp 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off
    abrtd 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off
    acpid 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    atd 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    auditd 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    bandmin 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    blk-availability 0:off 1:on 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    cpanel 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off
    cpipv6 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    cpuspeed 0:off 1:on 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    crond 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    exim 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    fastmail 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    filelimits 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    haldaemon 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    htcacheclean 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    httpd 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off
    ip6tables 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    ipaliases 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    iptables 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    irqbalance 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    kdump 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    lvm2-monitor 0:off 1:on 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    mdmonitor 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    messagebus 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    mysql 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    named 0:off 1:off 2:off 3:on 4:off 5:on 6:off
    netconsole 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    netfs 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    network 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    nmb 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    ntpd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    ntpdate 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    portreserve 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    psacct 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    quota_nld 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    rdisc 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    restorecond 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    rngd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    ror 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    rsyslog 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    saslauthd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    securetmp 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
    smartd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    smb 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    snmpd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    snmptrapd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    sshd 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    sysstat 0:off 1:on 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    udev-post 0:off 1:on 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
    vsftpd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
    winbind 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
     
    Wah banyak sekali service yang sedang berjalan jika kita menggunakan WHM pada Centos
  3. Misal kita akan mengaktifkan httpd saat booting ketikan ini
    /sbin/chkconfig add httpd
  4. Pastikan httpd sudah masuk dalam list chkconfig. Jika hasilnya kurang lebih seperti ini artinya sudah berhasil
    root@ip-184-168-64-73 [/home/linuxfun]# sudo /sbin/chkconfig --list httpd
    httpd           0:off   1:off   2:off   3:on    4:off   5:on    6:offsudo /sbin/chkconfig --list httpd
  5. Kemudian aktifkan httpd saat booting
    /sbin/chkconfig httpd on
  6. Kebalikannya jika tidak ingin menjalankan httpd saat booting gunakan cara ini:
    /sbin/chkconfig httpd off
Secara umum sintak chkconfig sebagai berikut:
/sbin/chkconfig nama service on/off

Jika Anda menggunakan webuzo sepertinya perlu mengaktifkan webuzo ketika booting, gak tahu mengapa webuzo saya tidak otomatis aktif saat booting, jika Anda mengalami problem yang sama ini solusinya.
/sbin/chkconfig nama webuzo on

Terimakasih semoga bermanfaat


Cara buat User di Centos 7 Minimal

Adding Sudo Users to CentOS 7 Minimal

Selamat malam semua yang sedang happy, galau dll
Masih lanjut posting tentang Linux Centos 7 Minimal Install, kali kita bahas tentang sudo user


Sebagai admin server layaknya hanya si admin itu saja yang dibolehkan akses ke system sebagai user root. Apabila admin berencana untuk memiliki orang lain untuk membantu dalam mengelola server, sebaiknya tidak diberikan user root tapi diberikan account user baru. Karena account user yang akan kita berikan hanya account user biasa, jika si admin kedua ini membutuhkan hak akses, kita bisa buat account usernya memiliki sudo (administrasi) atau hak akses dan akan kita tambahkan ke dalam group wheel.
Adding a New User Account
Untuk membuat standard user bisa menggunakan command : useradd (nama user) or adduser (nama user)
Contoh kita akan buat user dengan nama coba
[root@irman ~]# adduser coba
Creating/Resetting a User Password
User yang sudah kita buat tadi masih belum bisa digunakan untuk login kedalam Linux Centos kita, karena dibutuhkan password user tersebut. Jadi kita perlu membuat password untuk user coba, dengan menggunakan command : passwd (nama user)
[root@irman ~]# passwd coba
Promoting a User to Root Privileges
User yang sudah kita buat hanyalah user standard. Untuk memberikan hak akses root ke user tersebut kita perlu menambahkannya kedalam grup wheel i CentOS. Jika user tersebut sudah masuk kedalam grup, si user sudah bisa melakukan perintah apapun dengan menggunakan awalan perintah sudo dan otomatis perintah tersebut tereksekusi sebagai user root.
Untuk menambahkan user coba ke grup wheel bisa dengan command : gpasswd -a (nama user) wheel
[root@irman ~]# gpasswd -a coba wheel
Sebagai uji coba, sekarang kita coba login ke dalam Linux Centos 7 kita menggunakan user coba. Jika benar, system akan minta password user coba, lalu system akan menginstall paket yang dibutuhkan oleh user coba. Contoh kita install paket wget.
[coba@irman ~]$ sudo yum -y install wget
Uji coba kedua, kita login ke dalam Linux CentOS 7 menggunakan user yang lain selain user coba. Contoh disini login dengan user ssh dan melakukan instalasi paket nano.
[ssh@irman ~]$ sudo yum install -y nano
Ketika system meminta password dan kita isikan password tersebut dengan benar, system akan menolak perintah dari user ssh karena user tersebut tidak diberikan hak akses.
Kurang lebih seperti itu yang bisa ane share, semoga bermanfaat kawan 



Cara Mengganti Password Root Di Centos

Cara Mengganti Password Root Di Centos - Selamat pagi gan kali ini saya akan share tutorial tentang vps yaitu lebih detailnya lagi Cara Mengganti password Root Di Centos. saya mau cerita sedikit tentang pengalaman saya yang baru belajar vps kesulitan pada bagian password nya, mungkin agan-agan pemilik vps juga mempunyai kendala seperti yang saya alami yaitu tentang password untuk login ke dalam root yaitu menggunakan password gabungan dari huruf-huruf sehingga sulit di hafal ( menurut saya ) ^.^  gak usah lama-lama ya silahkan lihat dibawah ini tutorial nya, :-)

1. Buka Putty jika belum punya silahkan download disini 
2. Setelah itu login sebagai root
3. Jika sudah berhasil login sebagai root lalu ketik perintah ini  kedalam terminal passwd

4. Setelah itu masukkan password baru
5. Jika berhasil nanti akan muncul pesan seperti di bawah ini
6. Setelah itu anda logi lagi sebagai root menggunakan password yang baru dan lihat apa yang terjadi. ^.^

Terima kasih anda sudah berkenan mapir di blog yang yang jelek ini dan membaca artikel ini Cara Mengganti Password Root Di Centos. Semoga artikel ini bermanfaat. ^.^

Cara Reset Password Root pada Linux CentOS


root-1024x640

Cara Reset Password Root pada Linux CentOS

Cara Reset Password Root- Lupa password root merupakan hal yang biasa dialami oleh para administrator server. Dengan banyaknya server yang ia kelola, dan juga kerumitan password pada tiap server membuat ia lupa tiap root password servernya tersebut. Pada catatan saya kali ini akan membahas langkah mudah reset password root ketika lupa password sebelumnya. Untuk reset password root bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
  • Booting ke mode single user
  • Penggunaan Boot Disk dan mengedit file passwd
  • Melakukan Mount drive ke system lain dan merubah file passwd
Namun kali ini kita hanya akan membahas cara reset password root dengan Booting ke mode single user. Sebelum melakukan langkah reset password ini, alangkah baiknya dilakukan backup data, untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan. “try it out at your own risk”
Step 1 : Saat booting muncul pilihan OS seperti gambar, tekan “Spasi”

Screenshot_57
Step 2 : Tekan tombol “a” untuk memodifikasi Kernel Argument.
Step 3 : Tambahkan nilai “1” pada akhir, lalu tekan “enter” agar bealih menjadi single mode user.

Screenshot_58
Step 4 : Untuk memastikan perubahannya, ketik “runlevel” jika tertera “1 S” itu berarti sudah dalam single mode user.

[root@onix]# runlevel
1 S
[root@onix]#
 
Step 5 : Ketik perintah “passwd” lalu masukkan password anda yang baru.
[root@onix]# passwd
Changing password for root.
New password:
Retype new password:
passwd: all authentication tokens update successfully.
[root@onix]#
 
Step 6 : Reboot servernya.
 [root@onix]# reboot

Selesai, selamat mencoba!

Mengubah Password root dan user pada Server CentOS Melalui Shell Akses

Mengubah Password root dan user pada Server CentOS Melalui Shell Akses

Jika Anda memiliki atau sedang memanage Dedicated Server atau Virtual Private Server (VPS) dan terinstall dengan OS Centos, dan berkeinginan mengubah passwird, berikut ini cara mengganti password root dan user melalui SSH.

Cara mengganti password root

  1. Silahkan login ke server dengan menggunakan putty.
  2. Ketikan passwd, lalu enter
  3. Kemudian masukkan password root baru , enter
  4. Masukkan lagi password konfirmasi, tekan enter
Kini root Password server anda sudah terganti dengan password baru.

Cara mengubah password user CentOS

  1. silahkan login ke server dengan menggunakan SSH client.
  2. Ketikan passwd namauser, lalu enter
  3. Kemudian masukkan password user baru , enter
  4. Masukkan lagi password konfirmasi, tekan enter
Demikian panduan sederhana ini, semoga bermanfaat.

Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos

Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos

Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache (id.wikipedia.org) adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP (id.wikipedia).
Aplikasi ini memang dikhususkan untuk menjadikan Komputer Anda mampu melayani request layanan menggunakan aplikasi berbasis web atau aplikasi yang menggunakan layanan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang mampu menampilkan jenis file ber-ekstention PHP, HTML, JSP, ASP dan sebagainya.
Agar Komputer dapat melayani layanan tersebut maka aplikasi webserver seperti HTTP Apache harus Anda install terlebih dahulu, berikut langkah-langkah installasi di Linux Centos :
  1. Buka terminal Console anda, kemudian anda masuk sebagai root dengan mengetikan perintah su pada console anda kemudian masukan password root anda. Jika sudah dalam posisi root, langkah selanjutnya adalah ketikan perintah yum install httpd kemudian tekan y untuk proses installasi atau ketikan yum install httpd  -y pada console kemudian anda tunggu sampai proses selesai dilakukan.
    Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos 
  2. Setelah proses installasi telah selesai, cobalah untuk memeriksa layanan atau service untuk httpd sudah berjalan atau tidak dengan mengetikan perintah service httpd status, seperti pada gambar berikut ini.
    Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos
  3. Kalau service belum dijalankan, cobalah menggunakan perintah service httpd start untuk menjalankan service tersebut seperti pada langkah berikut ini.
    Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos
  4. Untuk mencoba apakah aplikasi web sudah berjalan atau tidak ketikan di browser anda dengan alamat httpd://localhost atau nama pc anda atau ip pc anda pada url browser yang digunakan.
    Cara Mudah Install HTTPD (Apache) di Linux Centos
  5. Untuk mematikan layanan ini Anda cukup mengetikan perintah service httpd stop pada console Anda.
Mudah bukan, langkah Install Aplikasi Webserver di PC Anda. semoga bermanfaat.